Serpihan filem Colorful (2010)

Adakah mustahil untuk tidak memiliki masa silam atau masa depan - bahkan kedua-duanya? Adakah Tuhan begitu: tentulah ya? Dia tidak dibelenggu masa lalu atau masa mendatang. Seadanya Dia tanpa sebarang sejarah. Apa yang akan berlaku di negeri Sana? Yang mana satu ruang kita miliki dan mengisi? Bukankah waktu silam tidak pernah kita kitari dengan lengkap? Saya percaya ada beberapa lorong dalam masa lalu kita tidak berkesempatan memesrai. Ia ditinggalkan, kita pula enggan menjengah. Seperti kota, tidak semua celah tubuh kita lewati. Hanya memandang dari tingkap LRT belum cukup meski kita merasa gergasi sebab manusia tampak seperti jejeran semut dan kakilima terlihat kecil halus seperti garisgaris pensil.

Bagaimana pula masa depan yang tidak pernah menjanjikan apa-apa? Benarkah kita akan memasuki lawangnya? Pastikah terbina lorong-lorong serba baru memukaukan kita hingga terlupa baki-baki silam yang masih belum terusik?

O waktu kau sangat relatif. Kata Kawabata, waktu berjalan sama untuk semua manusia, setiap manusia pula berjalan dalam waktu dengan cara berbeda. 

Waktu: Kau memang sunyi dan dari kesunyianmu pula dunia ini semakin riuh, bermacam kidung dan lagu.

Comments

Popular posts from this blog