Kebelakangan ini saya kerap mengulang baca tulisan sastrawan Argentina, Pak Jorge Luis Borges. Saya kagumi kepengarangannya. Saya perasan dia menulis beberapa kali tentang mimpi. Kebetulan pula saya bermimpi aneh-aneh lagi, lebih hairan baru-baru ini saya terjaga dalam keadaan sedih. Entah kenapa ya. Tidak berdaya mengingati kembali apa telah saya lalui dalam tidur. Lalu puisi Pak Jorge ini terlintas pada pagi itu:

Dream
If dreaming really were a kind of truce
(as people claim), a sheer repose of mind,
why then if you should waken up abruptly,
do you feel that something has been stolen from you?
Why should it be so sad, the early morning?
It robs us of an inconceivable gift,
so intimate it is only knowable
in a trance which the nightwatch gilds with dreams,
dreams that might very well be reflections,
fragments from the treasure-house of darkness,
from the timeless sphere that does not have a name,
and that the day distorts in its mirrors.
Who will you be tonight in your dreamfall
into the dark, on the other side of the wall?

Baris yang benar-benar sepadan dengan kebingungan saya adalah ini:
"...why then if you should waken up abruptly,
do you feel something has been stolen from you?"
Ya, dalam mimpi itu perasaan suka dan pesona seolah "dirompak" oleh sesuatu yang diam dan terdalam ke rongga jiwa. Sesuatu telah mencuri seri, diganti pilu yang ngeri. Betapa manusiawi mimpi ini; semua orang mengalaminya, semua orang barangkali pernah berkongsi suatu latar mimpi yang sama!


Comments

Popular posts from this blog