Lagi episod tentang Waktu. Saya menyelak helaian-helaian keramat kitab terpuji itu - cuba menyingkap rahsia antara huruf-huruf purba. Benarlah - Waktu diukur - mengikut gerak tari matahari, bulan dan orbit. Menghitung waktu seperti membikin lukisan abstrak - namun bukankah kita sering melakukannya - pada beberapa arus peristiwa? Kita menghitung waktu ketika menjangkakan hal-hal akan datang. Kita berwaspada merencanakan sesuatu keakanan agar tidak bertembung sejarah. (Menemui sejarah di ruang futur amat menakutkan - seolah-olah dikembalikan ke gelanggang silam!)

Antara wajah kenangan dan sangkaan; jarum tetap berputar di dada arloji - yang belum tentu dikuasai waktu!


Comments

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog